Emping, merupakan sebuah makanan ringan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Terbuat dari biji buah melinjo yang digoreng dengan minyak kemudian di pukul dan dijemur dipanasnya matahari. Emping tergolong sebagai kerupuk ataupun kripik, yaitu makanan cemilan.
Tak jarang, emping dijadikan sebagai emping sambal dan dihidangkan di pesta-pesta pernikahan maupun pesta lainnya sebagai teman nasi. Rasanya yang gurih membuat banyak orang memilihnya sebagai oleh-oleh dan cemilan saat santai.
Ibu adalah seorang pembuat emping, ia mulai menekuni kehakiman ini sejak aku masih SD. Hiihihiihi hakim ? Hakim adalah istilah aku dan orang-orang sini untuk pembuat emping. Pembuatannya yang dipukul menggunakan palu dan di dasari oleh lempengan kayu seperti seorang hakimlah yang membuat kamu bilang bahwa pekerjaannya adalah hakim :D .
Mungkin bagi banyak orang, menjadi seorang pembuat emping adalah pekerjaan yang tidak berguna. Tapi bagiku, pekerjaan inilah yang menghantarkanku hingga lulus SMK. Hasil menjual emping yang tidak begitu banyak, berhasil membuat aku lulus pendidikan SMK.
The Mom is my first Hero! Entah benar atau tidak bahasa Inggris yang aku tulis tapi intinya, Ibuku adalah segalanya. Menjaga dan membesarkanku hingga sekarang adalah suatu jasa yang tak bisa aku balas sampai akhir hayatku.
Rasa sedih sering kali hadir di dalam diriku ketika melihat ibu kelelahan membuat emping. Tak besar memang, tapi memijatnya ketika malam hari adalah hal yang dapat membahagiakannya.
Besar harapanku untuk bekerja dan medapatkan upah yang besar agar ibu tidak bekerja membuat emping. Tapi ibu tetap bersikeras untuk membuat emping dan bilang bahwa ia ingin mencari uang tambahan.
Aku tak sanggup untuk melarangnya karena gajiku sendiri memang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga ini. Apalagi saat ini aku telah menganggur cukup lama. Belum lagi keharusan untuk membayar kendaraan bermesin satu-satunya dirumah ini.
Aku harap ibu dapat merasakan kebahagiaan saat aku sukses nanti! Amin.
Komentar
Posting Komentar