Kemarin, minggu 21 januari 2018. Aku dan abangku pergi kemedan untuk mencari keberadaan teman lamanya. Berangkat sekitar pukul 15 dan pulang pukul 20:00. Lama ya guys! Ini bukan karena perjalanannya yang jauh ataupun telah bertemu dengannya melainkan berputar tanpa arah hahah. Medan lumayan luas, dan abangku hanya berpatokan UNIMED, dan Jalan Pancing. Nyari jalan pancing aja sampai 2 jam sendiri. Belum lagi putar sana putar sini. Ga jelaslah pokoknya. Berbekal maps dari google hanyabantu nyasar beberapa kali. Dan akhirnya error dia wkwkwkkkw. Ntahpun karena aku yang goblok pakai meta maps. Maklumlah aku memang bodoh soal teknologi. Akhirnya, karena waktu telah sore dan ga ketemu tujuannya, pulanglah kuajak. Pulang juga masih mutar-mutar karena sok tahu jalan belakang (aku). Pake maps lagi, kali ini aku yang error hehe. Sampailah ke tembung, tapi blum tahu arah nih. Jalan lagi, tanya sama kakek penjual gagang parang di bawah tol. Padahal ada rambu jalan disana. Maklum arah panahny...
Tersadar bukan karena melihat kalender, tapi ketika melihat banyaknya status galau yang muncul di beranda dan story. Mereka yang meminta hujan lebat, jalanan macet adalah golongan orang-orang yang iri karena jones. Kenapa tidak, dulunya mereka menghabiskan malam minggunya dengan keluyuran ga jelas. Sekarang jomblo minta hujan. Emang lu kira yang hidup cuma lu doang. Aku sih biasa saja, tapi ketika hujan aku juga bersyukur, yang penting jangan ada guntur. Kenapa? Kasihan orang yang mencari makan diluar sana demi sesuap nasi. Rela mengeluarkan keringat demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Dan ente enakbsaja minta hujan deras, angin mata ente picek? Aku senang ketika hujan, rapi bukan hal-hal tadi yang menyebabkan. Ketika hujan, tidur lebih nyenyak. Dan hujan juga rahmat dari-Nya yg patut untuk disyuri. Malam mingguku biasa dirumah dan saat inibdi sudut rumah hehee... Kecuali ada teman atau sahabat yang ngajakin makan baru keluar. Karna kutau mereka ngajak karena libur esok harinya. Dija...